Powered By Blogger

Selasa, 27 Juli 2021

MAWELOGANG NUSA DAME

Sebuah syair lagu pengenangan akan orang tua, saudara dan teman dan kampung halaman.

Makalehi (Mawelogang)

MAWELOGANG NUSA DAME

Cipt. : Thefils W. Dame


 Mawelogang marau nitentang

Sene e tampa pinewantelang

Marengu sarung sau mesombang

Saudaraku ore gaghurangku


Ketang su Mawu ia memogho

Tintanude singkawanuaeng

Seimbalage su karaluase

Mawelogang mang takawulenang


Reff !

Mawelogang nusa dame, tamaiwule su naung matatape

Marareso su endumang, kudato kinariadiang Inang i Amang

Mengkeng ia wedang susangi su hiang, sarang kapalusang u dunia

Makatumpe elo mata, kudato kinariadiang Inang i Amang, ikekendage..

Senin, 26 Agustus 2013

DAFTAR MARGA PENDUDUK MAKALEHI



DAFTAR MARGA PENDUDUK PULAU MAKALEHI

      BERIKUT INI ADALAH 79 MARGA (baca : FAM) PENDUDUK PULAU MAKALEHI


1.   Abram
2.   Alelo
3.   Balanehu
4.   Bangkeling
5.   Baralang
6.   Baring
7.   Bawole
8.   Bawotong
9.   Belong
10. Bogar
11. Bidara
12. Bilindade
13. Daeng
14. Daloma
15. Dalope
16. Dame
17. Derek
18. Dody
19. Gaghenggang
20. Hari
21. Hatibae
22. Hebindatu
23. Hengkeng
24. Horoni
25. Kaangkung
26. Kabuhung
27. Kaburuang
28. Kaempe
29. Kagiling
30. Kahimpong
31. Kahusadi
32. Kainage
33. Kaitang
34. Kakambong
35. Kalebos
36. Kaluase
37. Kalungsinge
38. Kamea
39. Kansil
40. Kasiadi
41. Katanggung
42. Kirauhe
43. Kuheba
44. Kobis
45. Labaeng


46. Lahama




47. Lapulalang




48. Loway




49. Lumiwu




50. Mamata




51. Mamontho
52. Manamuri




53. Manarat




54. Mangampang




55. Mangerongkonda




56. Manginsela




57. Maniwu




58. Manoi




59. Mudi




60. Mukau




61. Muliku
62. Misa




63. Nado




64. Nangkoda




65. Pangku




66. Papahang




67. Pimpin




68. Pulingkareng




69. Ruitang




70. Salimu




71. Salindeho




72. Sambulele




73. Selamat




74. Sidangoli




75. Sulenaung




76. Tahulending




77. Tamapeku




78. Tamasintang




79. Tamengge




80. Tamudia
81. Tampungang




82. Tapahing




83. Tempone




84. Teng




85. Tingehe
86. Tohis




87. Toli




88. Tukunang
89. Tulumang





Jumat, 09 Agustus 2013

Logo

TERATAI DANAU MAKALEHI (Puisi Iverdixon Tinungki)

Bila hamparan teratai ini begitu indah
mungkinkah surga berwarna jingga
memantulkan gema gelombang danau
ke rimbun dedaunan kapuk sebentar lagi lapuk

Bunga bunga dan daun akan susut
seperti hidup punya waktu lisut
yang terhampar abadi bagai surga
adalah warna kenangan melampaui usia

Sejak dulu orang pulau menitipkan penat keringat disini
sesekali membasuh pedih hingga akar teratai menjadi gemuk
oleh kisah saman dipenuhi sayatan, luka lalu, kini dan masa depan
mungkin sudah sedemikian dalam tergenang
hingga teratai menawarkan pemandangan makam

Dalam sejarahnya danau ini mungkin kumpulan air mata turun dari puncak Sanggelawo dan delapan puncak
mitos laga Onding menyergap bajak laut
burung kemba piawai mengintai ikan
tak lupa meniti cabang cabang sejarah
bersurai bagai lelaki rentah

Aku mendengar sayup dengus nafas berkecamuk
orang orang ini, terbata bata berjalan mengelilingi danau
sambil melihat teratai tumbuh bagai selendang
terjurai di kaki abad yang selalu mengenakan jubah hitam

Pepohonan yang tegak pun kedinginan
menyaksikan air danau sebegitu tua menyimpan tangisan.

Kamis, 08 Agustus 2013

MAKALEHI ( Puisi Iverdixon Tinungki)

Samudera selalu mengkoreografikan
teduh dan amuknya dalam sejarah yang pecah
menjadi sembilan kaldera memagari danau mati di dada pulau jauh dan sendiri

aku berkayuh diatas air danau mati pulau ini
kutemukan detak nadi Makalehi
seperti seekor bangau putih bernyanyi buat kekasih
diatas hamparan bunga teratai berwarna jingga wangi

wangi siapa mendupa danau tak pernah bertemu laut ini ?
kalau bukan wangi kekasih lesap tergenang air matanya sendiri
karena antara rindu dan mimpi selalu ada tepi tak bisa diraih

lalu aku berangkat ke Tenggohang, Dumpis,
Sanggilehe, Sawang Meraki, Sanggelawo
Kuhita, Sawanto, Batuwenahe
disembilan bukit itu kubaca jejak perjalanan capung
ia menenun danau dalam sayapnya berwarna maron
kemudian disesapnya nektar sajak mercusuar
menjadi serat serat sinar buat laut
yang terus menganyam pijar gelombang

orang orang datang menemukan Makalehi
dalam perahu penuh ikan demersal palagis
dikail dipukat dalam kisah abad
terus bergerak dalam arus pasifik deras asin

di pesisir gadis gadis memandang matahari jatuh di air
Makalehi tersenyum
dimata mereka melukis mata angin
sedang menyusun sayap sayap angsa lebih putih dari awan

andai kekasih itu datang pada suatu pagi
danau kini tertawan bisa menemukan jalan ke laut lebih dalam

Minggu, 04 Agustus 2013

MAKALEHI BANUAKU: MUJAIR DANAU MAKALEHI

MAKALEHI BANUAKU: MUJAIR DANAU MAKALEHI

Asal Usul Nama Pulau Makalehi

Ketika itu Pulau Makalehi belum punya nama dan tidak berpenghuni, disebuah lokasi ditepi pantai yg menghadap ke barat (sekarang disebut SOA), tumbuh sebatang pohon kenari ( lehi ) yang sangat besar dan tinggi. Nelayan dari Siau sering melaut mencari ikan ke pulau ini dan para nelayan Siau ini sering bristirahat dibawah pohon kenari ini. tidak jarang jg banyak yg berusaha menebang pohon tersebut, namun anehnya pohon ini tdk bisa tumbang, setiap kali ditebang, luka bekas kapak pd pohon itu hilang tak membekas atau kembali seperti semula, namun nelayan Siau tdk putus asa. mereka tetap berusaha untuk "makahaka lehi" (menumbangkan pohon kenari). sehingga setiap orang yg pergi ke pulau itu dengan tujuan menumbangkan pohon kenari tersebut selalu berkata "boete kite sesae makalehi (makahaka lehi)". akhirnya suatu saat pohon itupun tumbang dan orang2 yg berhasil menumbngkan pohon kenari itu disebut Sire ko MAKALEHI (mereka yg berhasil menumbangkan pohon kenari). demikianlah sampai saat ini pulau disebelh barat Siau ini disebut MAKALEHI. Dengan nama Sasahara MAWELOGANG.
(isi kenari yg tidak hancur saat ditumbuk/dibelah disebut LEHI BELOGE atau LEHI WELOGE).
MAKALEHI MAWELOGANG.