Powered By Blogger

Senin, 26 Agustus 2013

DAFTAR MARGA PENDUDUK MAKALEHI



DAFTAR MARGA PENDUDUK PULAU MAKALEHI

      BERIKUT INI ADALAH 79 MARGA (baca : FAM) PENDUDUK PULAU MAKALEHI


1.   Abram
2.   Alelo
3.   Balanehu
4.   Bangkeling
5.   Baralang
6.   Baring
7.   Bawole
8.   Bawotong
9.   Belong
10. Bogar
11. Bidara
12. Bilindade
13. Daeng
14. Daloma
15. Dalope
16. Dame
17. Derek
18. Dody
19. Gaghenggang
20. Hari
21. Hatibae
22. Hebindatu
23. Hengkeng
24. Horoni
25. Kaangkung
26. Kabuhung
27. Kaburuang
28. Kaempe
29. Kagiling
30. Kahimpong
31. Kahusadi
32. Kainage
33. Kaitang
34. Kakambong
35. Kalebos
36. Kaluase
37. Kalungsinge
38. Kamea
39. Kansil
40. Kasiadi
41. Katanggung
42. Kirauhe
43. Kuheba
44. Kobis
45. Labaeng


46. Lahama




47. Lapulalang




48. Loway




49. Lumiwu




50. Mamata




51. Mamontho
52. Manamuri




53. Manarat




54. Mangampang




55. Mangerongkonda




56. Manginsela




57. Maniwu




58. Manoi




59. Mudi




60. Mukau




61. Muliku
62. Misa




63. Nado




64. Nangkoda




65. Pangku




66. Papahang




67. Pimpin




68. Pulingkareng




69. Ruitang




70. Salimu




71. Salindeho




72. Sambulele




73. Selamat




74. Sidangoli




75. Sulenaung




76. Tahulending




77. Tamapeku




78. Tamasintang




79. Tamengge




80. Tamudia
81. Tampungang




82. Tapahing




83. Tempone




84. Teng




85. Tingehe
86. Tohis




87. Toli




88. Tukunang
89. Tulumang





Jumat, 09 Agustus 2013

Logo

TERATAI DANAU MAKALEHI (Puisi Iverdixon Tinungki)

Bila hamparan teratai ini begitu indah
mungkinkah surga berwarna jingga
memantulkan gema gelombang danau
ke rimbun dedaunan kapuk sebentar lagi lapuk

Bunga bunga dan daun akan susut
seperti hidup punya waktu lisut
yang terhampar abadi bagai surga
adalah warna kenangan melampaui usia

Sejak dulu orang pulau menitipkan penat keringat disini
sesekali membasuh pedih hingga akar teratai menjadi gemuk
oleh kisah saman dipenuhi sayatan, luka lalu, kini dan masa depan
mungkin sudah sedemikian dalam tergenang
hingga teratai menawarkan pemandangan makam

Dalam sejarahnya danau ini mungkin kumpulan air mata turun dari puncak Sanggelawo dan delapan puncak
mitos laga Onding menyergap bajak laut
burung kemba piawai mengintai ikan
tak lupa meniti cabang cabang sejarah
bersurai bagai lelaki rentah

Aku mendengar sayup dengus nafas berkecamuk
orang orang ini, terbata bata berjalan mengelilingi danau
sambil melihat teratai tumbuh bagai selendang
terjurai di kaki abad yang selalu mengenakan jubah hitam

Pepohonan yang tegak pun kedinginan
menyaksikan air danau sebegitu tua menyimpan tangisan.

Kamis, 08 Agustus 2013

MAKALEHI ( Puisi Iverdixon Tinungki)

Samudera selalu mengkoreografikan
teduh dan amuknya dalam sejarah yang pecah
menjadi sembilan kaldera memagari danau mati di dada pulau jauh dan sendiri

aku berkayuh diatas air danau mati pulau ini
kutemukan detak nadi Makalehi
seperti seekor bangau putih bernyanyi buat kekasih
diatas hamparan bunga teratai berwarna jingga wangi

wangi siapa mendupa danau tak pernah bertemu laut ini ?
kalau bukan wangi kekasih lesap tergenang air matanya sendiri
karena antara rindu dan mimpi selalu ada tepi tak bisa diraih

lalu aku berangkat ke Tenggohang, Dumpis,
Sanggilehe, Sawang Meraki, Sanggelawo
Kuhita, Sawanto, Batuwenahe
disembilan bukit itu kubaca jejak perjalanan capung
ia menenun danau dalam sayapnya berwarna maron
kemudian disesapnya nektar sajak mercusuar
menjadi serat serat sinar buat laut
yang terus menganyam pijar gelombang

orang orang datang menemukan Makalehi
dalam perahu penuh ikan demersal palagis
dikail dipukat dalam kisah abad
terus bergerak dalam arus pasifik deras asin

di pesisir gadis gadis memandang matahari jatuh di air
Makalehi tersenyum
dimata mereka melukis mata angin
sedang menyusun sayap sayap angsa lebih putih dari awan

andai kekasih itu datang pada suatu pagi
danau kini tertawan bisa menemukan jalan ke laut lebih dalam

Minggu, 04 Agustus 2013

MAKALEHI BANUAKU: MUJAIR DANAU MAKALEHI

MAKALEHI BANUAKU: MUJAIR DANAU MAKALEHI

Asal Usul Nama Pulau Makalehi

Ketika itu Pulau Makalehi belum punya nama dan tidak berpenghuni, disebuah lokasi ditepi pantai yg menghadap ke barat (sekarang disebut SOA), tumbuh sebatang pohon kenari ( lehi ) yang sangat besar dan tinggi. Nelayan dari Siau sering melaut mencari ikan ke pulau ini dan para nelayan Siau ini sering bristirahat dibawah pohon kenari ini. tidak jarang jg banyak yg berusaha menebang pohon tersebut, namun anehnya pohon ini tdk bisa tumbang, setiap kali ditebang, luka bekas kapak pd pohon itu hilang tak membekas atau kembali seperti semula, namun nelayan Siau tdk putus asa. mereka tetap berusaha untuk "makahaka lehi" (menumbangkan pohon kenari). sehingga setiap orang yg pergi ke pulau itu dengan tujuan menumbangkan pohon kenari tersebut selalu berkata "boete kite sesae makalehi (makahaka lehi)". akhirnya suatu saat pohon itupun tumbang dan orang2 yg berhasil menumbngkan pohon kenari itu disebut Sire ko MAKALEHI (mereka yg berhasil menumbangkan pohon kenari). demikianlah sampai saat ini pulau disebelh barat Siau ini disebut MAKALEHI. Dengan nama Sasahara MAWELOGANG.
(isi kenari yg tidak hancur saat ditumbuk/dibelah disebut LEHI BELOGE atau LEHI WELOGE).
MAKALEHI MAWELOGANG.

DANAU MAKALEHI

lokasi danau :
Pulau Makalehi
Kecamatan Siau Barat
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (SITARO)
Propinsi Sulawesi Utara
Indonesia

Rabu, 31 Juli 2013

MUJAIR DANAU MAKALEHI

Danau Makalehi yang terdapat di pulau Makalehi kecamatan Siau Barat kabupaten Sitaro ini selain terkenal dengan keindahannya yang berbentuk simbol cinta sehingga sering disebut sebagai Heart Lake, pinggiran danau yang diselimuti jutaan bunga teratai, danau Makalehi juga terkenal dengan ikan mujair-nya.
Mujair danau Makalehi bisa dikatakan hidup tenang tanpa ada gangguan berarti karena memang masyarakat Makalehi tidak ada yang mengkonsumsi ikan mujair sebagaimana masyarakat Sangihe dan Talaud yg pada umunya tidak begitu menyukai ikan air tawar. Mungkin inilah yang membuat mujair danau Makalehi berkembang biak dengan pesat.
Sekalipun demikian, tidak banyak yang tahu dari mana asalnya ikan mujair di danau Makalehi ini.
Sebelum ada ikan mujair, di danau Makalehi sudah ada ikan yang biasa disebut oleh masyarakat Makalehi Kina Rano yang artinya ikan danau. Kalau diperhatikan kina rano ini adalah sejenis ikan nila.
Adalah seorang Opo Lao (kepala desa) Makalehi yang bernama Oscar Mangerongkonda. Dilihat dari marganya opo lao ini adalah keturunan orang Tagulandang. Memang benar, ayah beliau adalah Winsulangi Mangerongkonda, warga kampung Minanga di pulau Tagulandang sedangkan ibunya adalah penduduk asli Makalehi yang bernama Onike Bidara.
Sekitar tahun 1972, Opo lao Oscar Mangerongkonda berniat membuat sebuah tambak milik pribadi di tepi danau Makalehi. Ia lalu pergi ke kampung halaman ayahnya di Minanga dan kembali ke Makalehi dengan membawa 9 ekor ikan air tawar.  Beberapa ekor diantaranya adalah ikan mujair.  Lalu dibuatlah tambak dan ikan-ikan itupun berkembang biak dan semakin banyak. Namun sayangnya dinding tambak yg dibangun sangat rendah alias hampir rata dengan permukaan tanah di tepi danau Makalehi.
Sebelum masa panen tiba, datanglah musim hujan. Hujan lebat berhari-hari mengguyur pulau Makalehi membuat debit air danau Makalehi bertambah. Permukaan air danau perlahan naik dan melewati dinding tambak.  Bisa dibayangkan yang terjadi kemudian adalah tambaknya rusak tertutup air danau yang meluap dan ikan-ikan didalamnya lepas bebas ke air danau yang luas. Ikan-ikan tersebut akhirnya berkembang biak dan memenuhi danau Makalehi hingga sekarang.
Jika anda berendam di danau Makalehi dengan hanya menyisakan kepala anda di permukaan air, mujair-mujair itu akan bermunculan didepan wajah anda, sedikit saja anda bergerak, dalam sekejap mereka menghilang.  Begitu juga jika anda masuk kedalam air danau dan ada bagian tubuh anda yang luka, maka jangan terkejut jika ada yang mematuk lembut luka anda, itu adalah patukan mujair.
Saat ini di danau Makalehi juga terdapat ikan mas.  Kisahnya hampir sama dengan adanya ikan mujair diatas dimana sebuah tambak ikan mas milik Bpk. Willem Kalunsinge yg dibuat sekitar tahun 90-an rusak dan ikannya berkembang biak di danau Makalehi hingga saat ini.

Selasa, 30 Juli 2013

MAKALEHI TAMPA PUSAKA

Sebuah syair lagu pengenangan akan kampung halamanku yang tercinta.
Salah satu pulau terdepan di tapal batas utara Indonesia, PULAU MAKALEHI.


Judul : MAKALEHI TAMPA PUSAKA
Cipt. : Thefils W. Dame

Kasilo bou marau
Su wahe u Siau
Dudaleto su laude maloang
Kere sakaeng su taghaloang

Mawelogang sasaharane
Makalehi sasegone
Su suwenahe niseba Kuhita
Bela su timuhe nisego Tilade

Makakendung sulalung u naung
Makatumpe elo mata-ku
Kukeranie kukelahene
Saghe lawo taloarange

Batu Sanggelohe takaensokang
Nipelo Mawu tiala lawesang
Tatuliang ana u sembau
Nahumpa su apeng pemunakeng

reffrein....

Makalehi tampa pusaka
Bou Soa tarai sumaka
Maeng bou Pentoe, Paleto, Tawara
Nggusi, Batu Kemanga
Makalehi tampa pusaka
Malahiwa su Mawu Ruata
Muliku Ketoang, Sampang, Kinali
Mang nahumpa su Soa

coda....

Ketahendungang tempong kadio
Menondong kengkang sasae maneke
Su dulunge dudalahete kapenganange tepihe
Ketahendungang tempong kadio
Tutalang su apeng Makalehi
Sarang papateku, suendumangku
Makalehi.....